Pagi ini tanggal 7/6/2016 tepat di hari kedua puasa ramadhan aku di kejutkan datangnya telpon dari no as, saat mau aku sambut eh malah hp eror-eror ga mau di pencet, coba beberapa kali akhirnya mau juga,,,, terdengar dari kejauhan suara ibu-ibu namun kurang jelas maklumlah jaringan di tempat aku kurang baik.
Sempat kaget di kira siapa yang nelpon pagi-pagi ternyata ibunya Nilam yang aku kirimkan surat ta'aruf, sebenarnya aku sudah tau di jauh hari akan seperti apa jawabnya karena Nilam sudah punya gebetan hati namun aku ingin mencoba lagi menghabiskan usaha selain do'a.
Kata beliau dengan kondisi suara yang putus-putus kurang jelas "kami sudah bicara dengan Nilam dan katanya sudah ada yang punya namun memang kedepannya belum tau seperti apa jadi mohon maaf belum bisa memberikan jawab yang pasti dan terima kasih juga atas perhatian yang diberikan kepada keluarga kami" yaa seperti itu lah kira-kira percakapannya,, mohon maaf jika ada yang kurang atau ada yang lebih sedikit.
Aku tidak berkomentar banyak cuma aku jawab "inggih" (iya) di setiap percakapan lewat suara dengan ibu Nilam tadi. Yaa karena aku juga tidak tau harus bicara seperti apa, disamping terkejut dan gugup.
Aku sangat berterima kasih banyak kepada keluarga Nilam Sari Rahmah sudah memberikan jawaban atas surat yang aku layangkan. 1. Aku senang surat tersebut sampai ketujuan tanpa harus nyasar. 2. Terima kasih atas jawabannya,, he.
Surat tersebut sebenarnya sudah lama aku kirim yaitu pada tanggal 26/5/2016 dan statusnya sudah di terima pada tanggal 3/6/2016 di web tracking Pos Indonesia.
Isi surat tersebut kurang lebih intinya adalah memperkenalkan diri aku sendiri karena tujuannya langsung kepada orang tua Nilam dan menceritakan sedikit latar belakang keluarga aku. Pada paragraf kedua rasanya kalau ga salah aku ingin mengajak untuk ta'aruf dan kalimat terakhir yang paling aku ingat adalah "saya sangat menanti balasan dari surat ini, kurang dan lebihnya mohon maaf" wassalam.
0 komentar:
Posting Komentar